Langsung ke konten utama

Postingan

Review Healthy Cookies -Blackmond dari Ladang Lima

Postingan terbaru

Review Buku : Menentukan Arah - Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah

IDENTITAS BUKU Judul Buku                   : Menentukan Arah Penulis                          : Kurniawan Gunadi dan Aji Nur Afifah Cetakan                        : ketiga, Oktober 2017 Pemeriksa Aksara         : Kurniawan Gunadi Penata Aksara              : Ardhyaska Amy Ilustrasi Wajah             : Ardhyaska Amy Ilustrasi Isi                   : Chintara Putri Audyna Alsya Penerbit                       : Langitlangit Creative ISBN                           : - Tebal                           : 191 halaman Genre                          : Nonfiksi Harga                          : Rp 70.000 PENULIS Penulis pertama bernama Kurniawan Gunadi kelahiran tahun 1990. Penulis lahir dan tinggal di perbatasan Jawa Tengah yang kota tersebut bernama Purworejo. Kemudian Penulis merantau untuk menjalani perkuliahan di kampus ternama di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengambil jurusan Desain Produk (Fakultas Seni Rupa dan Desain). Penuli

Bertumbuh

Semua mulai bertumbuh seiring berjalannya waktu. Entah dia melangkah untuk berubah menjadi diri yang lebih baik, dapat menyikapi disetiap hal dengan bijak, memilih melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, dan memilih cara yang halal dalam mencintai yaitu dengan menikah.  Semua berubah dengan terus bertumbuh. Memilih langkah mana saja yang harus ditempuh. Perubahan itu terlihat, seiring berjalannya waktu yang begitu cepat.  Namun yakinlah bahwa rencana-Nya sungguh hebat.  Tak perlu merisaukan pertumbuhan orang lain, karena mungkin saja tiap-tiap orang memiliki pilihan yang berbeda dalam memulai langkah mana yang harus dilalui dahulu.  Bertumbuhlah pada hal-hal yang lain, yang mungkin dirimu mampu lakukan dahulu. Memperbaiki diri menjadi lebih baik dari diri yang kemarin misalnya.  Tak perlu muluk-muluk, asal berbenah kearah yang lebih baik.  Karena, tidak masalah seberapa lambatnya dirimu beranjak kearah yang lebih baik, asal tidak berhenti atau berbalik kebelakang. 

Mengapa Aku Berjilbab?

Mengapa aku berjilbab? Pertanyaan yang sangat sederhana, namun mampu menyadarkan diri untuk mengingat kembali untuk apa kita berjilbab sampai detik ini. Inilah beberapa alasan mengapa aku berjilbab. 1.       Sebagai bentuk menjalankan perintah dari Allah. Allah memerintahkan setiap perempuan untuk berjilbab. Sesuai dengan yang difirmankan oleh Allah, yaitu “ Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka !” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allâh adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”. (al-Ahzâb:59). Dan firman Allah yang lain yaitu, “...Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke da

Menjaga Cinta Sampai pada Waktunya - (Review)

Hal-hal yang saya dapatkan selama mengikuti acara ngobrol santai perkara hati yaitu dalam “Menjaga Cinta Sampai pada Waktunya” yang disampaikan oleh dr. Diah Sania Artiwi pada tanggal 7 Oktober 2018, yaitu: Dalam melakukan sesuatu hal, kita perlu mengetahui strong why (alasan kuat), sebelum mengetahui how (bagaiama dalam menyelesaikan/melakukan). Jika kita sudah memiliki strong why dengan jelas, maka kita akan mudah menemukan how -nya (bagaimana penyelesaiannya). Sesuai yang dikatakan dr. Sania bahwa dalam melakukan sesuatu fokuskan untuk Allah. Artinya bahwa lakukan apa-apa di dunia ini adalah karena Allah dan nikmat-nikmat yang didapat adalah hadiah yang kita peroleh. Adanya tujuan karena Allah, menjadikan pandangan negatif orang lain terhadap perbuatan kita tidak menjadikan masalah. Karena segala yang kita lakukan adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dengan tujuan ingin mencari ridho Allah.   “ Seseorang yang ingin menjadi pemenang akan lebih banyak memili

Siapa yang Kau Tuju?

Seseorang memang mudah menilai seseorang. Kita pun demikian. Kita sering sekali mempresepsikan pandangan orang terhadap kita. Hingga lelah, takut sikap kita salah dimata mereka. Namun menjadikan manusia adalah tujuan. Hingga lupa apakah sikap kita Allah cinta? Ada sebuah perkataan hadits bahwa jika kamu melakukan apa-apa untuk mendapatkan ridhaNya, Allah akan membuat manusia ridha. Jika Allah cinta hambaNya, Allah akan membuat semua makhluknya cinta juga kepadanya. Bagaimana kita tidak bahagia? Adapun perkataan lain yang mengatakan bahwa kita tak bisa membahagiakan seluruh manusia. Dari sini yang perlu kita lakukan adalah cukup berbuat baik kepada sesama manusia dan berprasangka baik kepadanya. Karena jika ridha Allah menjadi tujuan, tak akan ada waktu untuk mempedulikan orang lain terhadap kita. Namun, kritikan orang lain yang membangun adalah sebuah hal yang tidak harus dikesalkan. Cukup dengarkan, mungkin memang sikap kita yang tidak baik kepada sesama dan lalu kita per