Hal-hal yang
saya dapatkan selama mengikuti acara ngobrol santai perkara hati yaitu dalam “Menjaga
Cinta Sampai pada Waktunya” yang disampaikan oleh dr. Diah Sania Artiwi pada
tanggal 7 Oktober 2018, yaitu:
Dalam
melakukan sesuatu hal, kita perlu mengetahui strong why (alasan kuat), sebelum mengetahui how (bagaiama dalam menyelesaikan/melakukan). Jika kita sudah
memiliki strong why dengan jelas,
maka kita akan mudah menemukan how-nya
(bagaimana penyelesaiannya). Sesuai yang dikatakan dr. Sania bahwa dalam
melakukan sesuatu fokuskan untuk Allah. Artinya bahwa lakukan apa-apa di dunia
ini adalah karena Allah dan nikmat-nikmat yang didapat adalah hadiah yang kita
peroleh. Adanya tujuan karena Allah, menjadikan pandangan negatif orang lain
terhadap perbuatan kita tidak menjadikan masalah. Karena segala yang kita
lakukan adalah sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dengan tujuan ingin mencari
ridho Allah.
“Seseorang
yang ingin menjadi pemenang akan lebih banyak memiliki solusi, sedangkan
seseorang yang pecundang memiliki banyak alasan”.
– dr. Diah Sania –
Dalam
hal diatas menyatakan, bahwa untuk menjadi seseorang yang sukses, akan selalu
mencari jalan keluar/cara dalam menyelesaikan sesuatu hal, daripada mengeluh
atas kesulitan-kesulitan yang dialami. Karena seseorang yang sukses tahu, bahwa
segala sesuatu sesuai syariat Allah adalah baik untuk kita dan segala kesulitan
yang ada akan ada pula kemudahannya. Namun
seseorang pecundang adalah orang yang banyak sekali mengeluh dan menjari-cari
alasan. Misalnya, Allah melarang untuk berpacaran, namun mencari-cari alasan
untuk bisa pacaran, seperti pacaran islami. Padahal pacaran islami itu tidak
ada.
“Ilmu menjadi lebih mudah dalam melakukan
sesuatu hal”
dr.
Diah Sania
Selanjutnya,
pentingnya sebuah ilmu. Jika kita mengetahui ilmunya, maka kita akan lebih
mudah dan tenang dalam melakukannya. Seperti pada menjaga cinta sampai pada
waktunya. Setelah kita sudah memiliki strong
why-nya yaitu melakukan sesuatu karena Allah dan ingin mencari ridho Allah,
maka dengan sendirinya kita akan mencoba mencari tahu ilmu-ilmu sesuai dengan
syari’at Allah, untuk mengetahui How-nya yaitu bagaimana menjaga cinta sampai
pada waktunya tersebut dan agar kita lebih muda dalam menjalankannya.
Fokus dan Speed = sampai pada goals
Langkah
selanjutnya, bahwa fokus saja tidak cukup, namun kita perlu speed (target). Maksudnya saat kita
sudah fokus dalam menuntut ilmu, namun jika tidak ada target atau kecepatan
dalam mengaplikasikannya maka tidak akan ada gunanya ilmu tersebut sehingga
tidak sampai pada tujuan.
“Hati ibarat
cermin, melakukan kesalahan sekali akan menjadi titik hitam. Begitu seterusnya,
sehingga jadilah menumpuk. Sehingga akan sulit cahaya Allah masuk didalam hati”.
Al-Gazali.
Pada
hal ini menjadikan kita untuk tidak meremehkan kecilnya sebuah dosa, karena
jika dilakukan terus menerus akan menjadi besar dan banyaknya dosa menjadikan
kita sulit menerima hidayah dari Allah, karena hati kita sudah tertutup oleh
dosa-dosa kita. Jika hidayah tidak pernah hadir, nasihat atau kebaikan apapun
yang datang pada diri kita akan sulit untuk kita terima. Lalu menjadikan kita
terus melakukan banyak dosa, karena hati kita yang sudah tertutup itu.
______
What are they doing? Ada beberapa hal yang dilakukan seseorang saat
mencintai lawan jenis yang belum pada waktunya.
·
Imagine :
membayangkan dia (lawan jenis yang disukai).
·
Thinking :
memikirkan dia (lawan jenis yang disukai).
·
Merasa : merasa
dicintai oleh dia (lawan jenis yang disukai).
·
Khalwat :
berdua-duaan dengan lawan jenis, tanpa ada keperluan syari.
·
Varian zina : menghalalkan
cara lain selain pacaran, yaitu seperti chatting-an,
ngobrol berdua, bergoncengan motor dengan dia (lawan jenis yang disukai)
walaupun tidak berstatus pacaran, tetapi perilakunya seperti orang pacaran.
Pada
zaman ini banyak sekali cara dalam mencintai lawan jenis yang belum pada
waktunya dan melakukan varian zina, seperti bersentuhan dengan lawan jenis (ex:
berjabat tangan), bergoncengan dengan lawan jenis, dan lain-lain. Jika kita
melakukan hal-hal berbeda dikatakan ekstrim atau aneh. Oleh karena itu, diawal
kita harus memiliki strong why pada
diri kita, sehingga walaupun pandangan orang seperti apa, diri kita tidak
berhenti. Dan tindakan-tindakan yang diperlukan adalah
·
Berani dalam
menjalankan syariat Allah, walaupun dianggap ekstrim, dan lain-lain.
·
Mengambil
keputusan. Memilih mencari ridho Allah dengan menjalankan syariat-Nya.
·
Beraksi yaitu
melakukan apa-apa yang disyariatkan.
“Kehidupan kita sekarang adalah
keputusan-keputusan yang kita ambil beberapa tahun lalu”
dr. Diah Sania
_____
Didalam kehidupan akan
selalu dihadapkan pada hal-hal yang tidak kita inginkan. Ada dua macam hal yang
tidak mengenakkan dalam hidup kita, yaitu :
·
Ujian :
tujuannya ujian adalah agar kita naik kelas, sehingga tingkat keimanan kita
bertambah dan tujuannya menjadikan semakin dekat dengan Allah.
·
Peringatan : hal
ini disebabkan karena kesalahan kita sendiri. Adanya peringatan ini menjadikan
kita kembali mengingat Allah dan memperbaiki kesalahan-kesalahan kita.
Beberapa
hal yang menjadi pertimbangan dalam menyempurnakan separuh agama, yaitu :
1.
Berani beraksi :
·
Ikhtiar
·
Istisyaroh :
musyawarah antara murobbi dan orang tua.
·
Istigoroh.
2.
Konstruksi berpikir (mindset) :
·
RT (Rumah
Tangga) istimewah : terpilih dengan cara istimewah.
·
Kriteria
penggenap ketaatan : didalam surat An-nur:26 yaitu,
“Wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji dan sebaliknya, laki-laki yang keji adalah untuk wanita
yang keji. Begitu pula, wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik; dan
sebaliknya, laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik.” – (QS. An-nur:26).
·
Dream proses
hingga resepsi nikah.
·
Idealisme
kehidupan selanjutnya.
3.
Prepare your Self :
·
Fisik : menjaga
kesehatan tubuh.
·
Fikri : memperbanyak
membaca.
·
Jiwa : lebih
mendekatkan diri kepada Allah
·
Sosial : memperluas
lingkungan yang positif, sehingga menjadikan diri kita juga positif.
Kesimpulan
dalam pembahasan ini adalah dalam menjaga cinta sampai pada waktunya kita perlu
menguatkan strong why dan berlanjut
mengetahui how-nya. kemudian kita
perlu ilmu, guna memudahkan segala macam urusan kita, baik dalam menjaga cinta
yang belum pada waktunya maupun untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik. Lalu
perlunya meningkatkan fokus dan speed
dalam melakukan sesuatu, agar mencapai tujuan yang diinginkan. Namun, kita
perlu juga hidayah dari-Nya, yaitu dengan terus menjaga diri kita dari berbuat
maksiat terlalu banyak, karena jika dosa-dosa kita menumpuk akan sulit cahaya
masuk didalam diri kita. Oleh karena itu kita perlu memperbaiki diri setiap
waktu, agar Allah mudahkan urusan-urusan kita yang bisa suatu waktu kita tidak
mampu lakukan.
Komentar
Posting Komentar