Aku kira semua orang berhak merubah dirinya menjadi lebih baik. Semula yang kita lihat adalah tindakan-tindakan yang jauh lebih buruk dari tindakan kita, tiba-tiba di esok harinya entah kapan mereka akan menjadi lebih unggul perilakunya daripada kita.
Jangan melihat sisi buruk orang saat ini, karena kita tidak mengerti takdirnya di esok hari seperti apa dan bagaimana. Adapun saat kita mulai muncul penilaian buruk pada orang lain, disitulah bibit-bibit ujub tumbuh.
Rasa ujub adalah rasa berbangga diri terhadap diri sendiri. Merasa diri baik dari yang lain, merasa paling benar sendiri, merasa terbaik dari segalanya, dan menganggap amalannya begitu banyak.
Saat muncul seperti itu, disitulah penyakit hati. Oleh karenanya kita perlu menjaga hati kita dari penyakit hati yang begitu lembut hadirnya.
Inilah sebuah do’a yang selalu dibaca oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam supaya tetap diteguhkan hatinya. Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,
« يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ »
"Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik” artinya ‘Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu’ (HR. Tirmidzi, Ahmad, Hakim, dishahihkan oleh Adz Dzahabi, lihat pula Shohihul Jami’).
Tetaplah terus bergantung pada-Nya, karena kita lemah tanpa bantuan dari-Nya. Kita tak memiliki daya apa-apa tanpa-Nya. Diberikan nikmat berdoa kepada Allah saja itu adalah hidayah dari-Nya. Jadi jangan berbangga dan sombong bahwa mampu mengatasi semua. Karena akhlak baik diri kita juga karena pertolongan dari-Nya. Ah terkadang kita lupa ujub itu perlahan sudah menggerogoti hati kita tanpa sengaja. Menganggap amalan kita sudah paling lebih dari yang lainnya.
Semoga hati kita terus dijaga oleh Allah dari penyakit hati, apapun macamnya. Serta dimudahkan untuk terus membaca doa diatas yang rasulullah contohkan, agar diteguhkan hati kita diatas agama-Nya
Komentar
Posting Komentar